Tahapan Pandemi AIDS
Selasa, 20 Oktober 2009
Pada awalnya, dimulai dengan penularan pada kelompok homoseksual (gay). Karena diantara kelompok homoseksual tersebut ada yang biseksual, maka infeksi melebar ke kelompok heteroseksual yang sering berganti-ganti pasangan.
Pada tahap kedua, infeksi mulai meluas pada kelompok pekerja seks dan pelanggannya. Tahap ketiga, berkembang penularan kepada pasangan tetap (istri atau suami) dan meningkat penularan kepada bayi dari ibu yang mengidap HIV.
Kerentanan Wanita terhadap HIV
Wanita lebih rentan terhadap penularan HIV akibat faktor anatomis-biologis dan faktor sosiologis gender.
Kondisi anatomis-biologis wanita menyebabkan struktur panggul wanita dalam posisi 'menampung', sementara alat reproduksi yang cenderung letaknya lebih ke dalam daripada pria. Keadaan ini menyebabkan mudahnya terjadi infeksi tanpa diketahui oleh yang bersangkutan. Adanya infeksi tersebut memudahkan masuknya virus HIV.
Mukosa (lapisan dalam) alat reproduksi wanita juga sangat halus dan mudah mengalami perlukaan pada saat melakukan hubungan seksual. Perlukaan ini juga memudahkan terjadinya infeksi virus HIV.
Faktor sosiologis-gender berkaitan dengan dianggap rendahnya status sosial wanita (pendidikan, ekonomi, keterampilan). Akibatnya, kaum wanita dalam keadaan rawan yang menyebabkan terjadinya pelecehan dan penggunaan kekerasan seksual, dan terjerumus dalam tindak pelecehan dan penyimpangan seksual. Lalu terjerumus ke dalam pelacuran.
Permasalahan HIV/AIDS di banyak negara memang memperlihatkan fenomena gunung es atau kuda nil, artinya kasus yang tampak dalam kehidupan sehari-hari jauh lebih kecil dibandingkan kasus yang sesungguhnya.
0 komentar: to “ Tahapan Pandemi AIDS ”
Posting Komentar